Web hosting adalah jenis layanan Internet yang menyediakan server beserta fasilitas pendukungnya yang memungkinkan Anda bisa mempublikasikan website di Internet agar bisa diakses dari seluruh dunia selama 24 jam nonstop.
Secara umum saat ini ada 6 tipe web hosting yang cukup populer yaitu:
- Shared Hosting
- WordPress Hosting
- VPS Hosting
- Dedicated Hosting
- Cloud Hosting
- Reseller Hosting
Bingung mau memilih tipe web hosting mana yang cocok untuk website Anda?
Jangan khawatir, setelah membaca artikel ini Anda pasti akan tahu apa perbedaan diantara berbagai tipe web hosting di atas dan bisa menentukan kira-kira tipe web hosting mana yang cocok untuk Anda pilih.
Shared Hosting
Shared hosting merupakan tipe hosting yang paling banyak digunakan oleh website di dunia. Mengapa demikian? Karena ongkos sewanya paling murah dibandingkan dengan tipe hosting yang lainnya.
Pertanyaannya mengapa bisa lebih murah?
Sederhana saja jawabannya yaitu karena ongkos server ditanggung oleh banyak pelanggan. Pada shared hosting, server dipakai oleh banyak pelanggan dengan cara berbagi sumber daya server, baik itu CPU, memori dan storage.
Shared hosting bisa diibaratkan dengan rumah kos, dimana satu rumah dibagi menjadi beberapa kamar. Setiap penghuni kamar kos akan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh rumah kos tersebut secara bersama-sama, misalnya kamar mandi, listrik, air dan sebagainya.
Apabila semua penghuni kamar kos berkelakuan baik maka tidak akan terjadi masalah pada rumah kos tersebut. Namun kalau ada yang bertindak melebihi batas, misalnya serakah dalam menggunakan air atau listrik maka penghuni kamar kos yang lain akan terganggu.
Hal tersebut juga berlaku pada shared hosting. Kalau ada pelanggan yang nakal, misalnya menggunakan sumber daya server secara berlebihan maka pelanggan lain yang menggunakan server yang sama akan terganggu. Inilah kelemahan utama dari shared hosting.
Namun belakangan ini sudah ada sistem operasi komersial bernama CloudLinux yang memungkinkan pembatasan sumber daya server untuk setiap pelanggan. Setiap pelanggan akan dibatasi berapa konsumsi CPU dan memori maksimal yang diperkenankan. Ketika sudah menyentuh batas tertentu maka website pelanggan tersebut tidak akan bisa diakses, sementara pelanggan yang lain tetap aman dan tidak terpengaruh sama sekali.
VPS Hosting
Virtual Private Server atau VPS merupakan tipe hosting yang setingkat lebih baik dibandingkan dengan shared hosting.
VPS menggunakan perangkat lunak yang memungkinkan pembagian sumber daya ke dalam virtual mesin pada server. Setiap virtual server akan mempunyai sistem operasi yang berjalan secara mandiri. VPS juga menyediakan akses penuh terhadap user root.
VPS biasanya digunakan pada website atau aplikasi yang memerlukan sumber daya di atas shared hosting. Jika Anda memiliki website atau aplikasi yang memerlukan sumber daya cukup tinggi dengan anggaran yang minim maka Anda dapat menggunakan layanan VPS.
Jika Anda berlangganan VPS, maka seolah-olah Anda memiliki sebuah server sendiri. Anda bisa mengatur sendiri sistem operasi apa yang akan digunakan, setting web server, software yang perlu diinstall, dan sebagainya.
VPS bisa diibaratkan dengan apartemen dimana setiap penghuni apartemen mempunyai kebebasan untuk mengatur isi apartemen yang ditempatinya, perabot yang akan digunakan dan sebagainya. Setiap penghuni apartemen seperti memiliki rumah sendiri padahal kenyataannya mereka hanya tinggal di sebuah kamar dari sebuah rumah besar.
Dedicated Hosting
Jika Anda berlangganan dedicated hosting, maka sebuah server fisik akan digunakan oleh Anda sendiri sehingga Anda bisa menginstall sistem operasi dan kontrol panel serta melakukan pengaturan secara penuh terhadap server tersebut.
Dedicated hosting bisa diibaratkan sebuah rumah sewa yang ditempati oleh satu keluarga saja dimana keluarga tersebut bebas mau mengecat rumah dengan warna apa saja, bebas menambah fasilitas apa saja, bebas menerima tamu jam berapa pun dan kebebasan-kebebasan lain layaknya tinggal di rumah sendiri.
Dedicated hosting biasa digunakan untuk website atau aplikasi berskala besar dengan trafik tinggi dan membutuhkan sumber daya besar. Pengguna bisa memilih sendiri spesifikasi server yang diinginkan. Selanjutnya server tersebut akan diletakkan pada sebuah data center. Alasan di tempatkan pada sebuah data center adalah karena server harus terlindung dari banjir, tahan gempa, dan butuh sirkulasi suhu khusus untuk server.
Cloud Hosting
Mungkin ada yang bertanya kok akhir-akhir ini banyak sekali istilah CLOUD ya?
Apa sih sebenarnya cloud itu?
Cloud server itu hampir mirip dengan VPS dimana ada virtualisasi di dalamnya. Bedanya, jika pada VPS itu virtualisasinya bertujuan membagi sebuah server menjadi beberapa virtual server, maka pada cloud server ini virtualisasinya bertujuan untuk menggabungkan banyak server menjadi seolah-olah satu server raksasa yang memiliki sumber daya sangat besar.
Nah, cloud server tersebut kemudian digunakan sebagaimana mestinya. Bisa dipakai sendiri misalnya oleh perusahaan besar yang butuh sumber daya komputasi yang besar (misalnya untuk pengolahan big data dan sistem iCloud yang dimiliki Apple dimana pengguna iPhone, iPad dan MacBook bisa mengunggah datanya tanpa batas ke “awan”), atau dipakai beramai-ramai seperti halnya shared hosting dan VPS.
Dari situ kemudian muncul istilah Cloud VPS dan Cloud Hosting.
Nah, Cloud VPS ini adalah sistem virtualisasi yang berjalan di atas sistem virtualisasi. Sumber daya cloud server tadi dipecah-pecah lagi secara virtual menjadi kecil-kecil. Bedanya dengan VPS biasa, pada Cloud VPS ini sumber daya server yang digunakan adalah sumber daya virtual yang tersebar di banyak server.
Apabila ada sebuah server dalam sistem cloud tersebut mengalami kegagalan/error, maka server yang lain langsung menangani tanpa ada jeda. Sedangkan pada VPS biasa, ketika servernya error maka seluruh VPS dalam server tersebut bisa terpengaruh.
Sedangkan Cloud Hosting prinsipnya sama dengan shared hosting hanya saja dia berjalan di atas cloud server.
WordPress Hosting
Sesuai dengan namanya, tipe web hosting ini hanya menyediakan layanan hosting untuk website berbasis WordPress. Nah, jika Anda ingin membuat website dengan WordPress, tipe hosting ini layak Anda pertimbangkan.
Berhubung layanannya spesifik untuk WordPress, sudah pasti tipe web hosting ini sudah dioptimasi sedemikian rupa agar kinerja website Anda bisa berjalan secara maksimal dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Keunggulan lainnya yaitu Anda tidak perlu repot dengan masalah instalasi, update WordPress hingga backup data karena semuanya sudah ditangani secara otomatis oleh penyedia layanan WordPress hosting.
Reseller Hosting
Anda tahu apa artinya reseller? Sesuai dengan namanya Reseller Hosting yaitu tipe web hosting yang nantinya layanan tersebut akan dijual kembali kepada orang lain.
Dengan mengetahui artinya tentu Anda sudah bisa menebak bahwa hanya orang-orang tertentu saja yang membutuhkan web hosting dengan tipe Reseller Hosting.
Kalau Anda hanya ingin membuat website untuk diri Anda sendiri, sudah pasti Reseller Hosting bukanlah tipe web hosting yang cocok untuk Anda.
Namun jika Anda seorang web designer dan sering diminta untuk membuat website untuk klien Anda maka Reseller Hosting layak untuk Anda pertimbangkan.
Anda bisa menawarkan paket desain website lengkap dengan layanan web hostingnya kepada klien Anda sehingga mereka tidak perlu repot lagi untuk menyewa layanan web hosting kepada perusahaan lain.
Dengan Reseller Hosting, klien Anda juga mendapatkan fasilitas yang sama untuk mengelola web hosting mereka sendiri. Bedanya yaitu klien tersebut membayar sewa web hosting kepada Anda bukan kepada penyedia layanan web hosting yang Anda gunakan.
Jadi di sini Anda berperan sebagai reseller yang artinya Anda akan mendapatkan keuntungan dari selisih biaya yang Anda bayarkan kepada penyedia layanan web hosting dan biaya yang Anda bebankan kepada klien Anda.
Penutup
Tipe web hosting memang bermacam-macam. Bahkan sebenarnya tidak hanya ada 6 tipe web hosting seperti yang sudah dibahas di atas. Namun yang jelas saat ini secara umum yang populer hanya 6 tipe web hosting tersebut.
Nah, sekarang sudah jelas bukan apa saja tipe web hosting? Jadi jangan bingung lagi untuk memilih tipe web hosting yang akan Anda gunakan.