
cPanel adalah aplikasi yang berfungsi untuk memudahkan pengaturan web hosting. Penyedia layanan hosting biasanya menyediakan aplikasi tersebut agar pengguna bisa mengatur akun hosting mereka sendiri dengan mudah tanpa harus mengakses server secara langsung.
Anda bisa menggunakan aplikasi cPanel untuk menambah sub domain, mengubah setting DNS, menambah alamat email, membuat database, mengupload file, instalasi CMS, dan sebagainya.
Apa Saja Fitur cPanel?
Berikut ini fitur yang dimiliki oleh aplikasi cPanel:
- Spam Assasins: Fitur yang berfungsi untuk melindungi Inbox dari email spam dengan menyaring pesan yang masuk.
- BoxTrapper: Fitur yang berfungsi melindungi inbox email dari serangan spam dengan mengharuskan semua pengirim terverifikasi pada daftar Whitelist.
- Subdomain: Fitur yang berfungsi untuk membuat subdomain website.
- Addon Domain: Fitur yang berfungsi menambah domain pada akun cPanel.
- Parked Domain: Fitur yang berfungsi untuk mengarahkan domain yang diparkir agar menampilkan domain utama.
- Redirect: Fitur yang berfungsi untuk mengarahkan sebuah halaman tertentu ke halaman lainnya.
- DNS Zone Editor: Fitur yang berfungsi mengatur setting DNS.
- MX Entry: Fitur yang berfungsi untuk mengatur setting email.
- SSL / TLS Manager: Fitur yang berfungsi mengatur koneksi HTTPS di website.
- IP Deny Manager: Fitur yang berfungsi untuk memblok alamat IP agar tidak bisa mengakses website Anda.
- Virus Scanner: Fitur yang berfungsi untuk mencegah virus masuk ke server.
- Hotlinking Protection: Fitur yang berfungsi untuk menghindarkan website dari pencurian bandwidth lewat hotlinking.
- Password Protect Directories: Fitur yang berfungsi untuk memberi perlindungan berupa kunci password tambahan pada sebuah folder.
- Leech Protect: Fitur yang berfungsi untuk memberi perlindungan password tambahan pada direktori. Namun, ia akan memblokir IP jika salah memasukkan password sekian kali.
- File Manager: Fitur yang berfungsi untuk mengatur direktori dan file website Anda.
- Disk Space Usage: Fitur yang berfungsi untuk menyediakan cara cepat untuk melihat disk space yang dipakai tiap folder.
- Bandwidth: Fitur yang berfungsi untuk melihat penggunaan bandwidth dari website Anda.
- Backups: Fitur yang berfungsi untuk membuat cadangan data website Anda agar aman.
- Change Password: Fitur yang berfungsi untuk mengganti password cPanel.
- FTP Accounts: Fitur yang berfungsi untuk mengatur akses FTP di website Anda.
- FTP Session Control: Fitur yang berfungsi untuk melihat siapa yang login melalui FTP ke website Anda serta menghentikan session FTP tanpa ijin.
- MySQL Databases: Fitur yang berfungsi untuk membuat database, user, dan mengatur hak akses dari setiap user.
- phpMyAdmin: Fitur yang berfungsi untuk mengedit database.
- Remote MySQL: Fitur yang berfungsi untuk mengatur agar Anda bisa mengakses database tanpa login ke cPanel.
- Webmail: Fitur yang berfungsi untuk mengakses email lewat web.
- Email Trace: Fitur yang berfungsi untuk melacak pengiriman email dari server.
- Auto Responder: Fitur yang berfungsi untuk membalas pesan secara otomatis.
- Forwarders: Fitur yang berfungsi untuk mengirim salinan email yg diterima ke alamat email lain.
- Cron Job: Fitur yang berfungsi untuk menjalankan script secara otomatis di server Anda.
- Softaculous: Fitur yang berfungsi untuk memudahkan proses instalasi aplikasi web populer seperti WordPress.
Bagaimana Cara Mengakses cPanel?
Perlu diketahui bahwa setiap akun web hosting hanya bisa memiliki satu username saja untuk login ke cPanel. Oleh karena itu jika Anda menambahkan addon, parked atau subdomain pada akun web hosting Anda maka domain tersebut tidak akan memiliki username cPanel yang berdiri sendiri.
Anda bisa mengakses aplikasi cPanel dengan alamat URL sebagai berikut:
http://alamat-IP-website/cpanel
Misalnya: http://1.2.3.4/cpanel
Alternatif lainnya, jika nama domain website Anda adalah “example.com” dan konfigurasi name server domain tersebut sudah diarahkan ke alamat IP server web hosting, Anda bisa mengakses aplikasi cPanel dengan alamat URL sebagai berikut:
http://example.com/cpanel
Selanjutnya Anda akan diminta untuk mengisikan username dan password yang Anda miliki agar bisa masuk ke halaman administrasi cPanel.
Username dan password untuk mengakses aplikasi cPanel pada umumnya bisa Anda temukan di dalam email yang Anda terima setelah paket web hosting tersebut aktif.
Mengakses cPanel Lewat Proxy
Jika Anda tidak bisa mengakses cPanel ada kemungkinan konfigurasi firewall jaringan Internet di tempat Anda tidak memperbolehkan untuk mengakses port yang dimiliki oleh cPanel. Jika permasalahannya seperti ini apa yang harus dilakukan?
Secara umum, jika domain Anda adalah “example.com” maka Anda bisa mengakses cPanel dengan alamat URL sebagai berikut:
http://alamat-IP-website/cpanel
atau
http://example.com/cpanel
Dan selanjutnya URL tersebut secara otomatis akan dialihkan ke alamat URL sebagai berikut:
http://alamat-IP-website:2082
atau
http://example.com:2082
Persoalannya, alamat URL tersebut di atas kadang-kadang menimbulkan masalah karena harus mengakses port 2082 yang mungkin saja diblok oleh firewall. Oleh karena itu, jika Anda tidak bisa login dengan alamat URL tersebut, Anda bisa mengakses cPanel lewat proxy dengan alamat URL sebagai berikut:
http://cpanel.example.com
Cara Mengecek Port cPanel Diblok Atau Tidak
Ada beberapa port standar yang biasa digunakan oleh aplikasi Internet, yaitu sebagai berikut:
Nama Aplikasi | Nomor Port |
cPanel | 2082 |
cPanel Webmail | 2095 |
FTP | 21 |
SSH | 22 |
POP3 | 110 |
IMAP | 143 |
SMTP | 25 |
HTTP | 80 |
SSL | 443 |
Anda bisa mengecek apakah port yang digunakan oleh cPanel, webmail atau yang lainnya diblok oleh ISP atau tidak dengan cara sebagai berikut:
Langkah 1. Jalankan command prompt (lihat caranya pada tabel di bawah).
Langkah 2. Misalnya website Anda adalah “example.com” dan Anda ingin mengecek port cPanel (2082), caranya ketikkan perintah seperti di bawah ini.
telnet example.com 2082
Langkah 3. Lihat hasilnya, jika port tersebut tidak diblok Anda akan mendapatkan hasil seperti contoh di bawah ini.
Trying 93.184.216.119…
Connected to example.com.
Escape character is '^]'.
Jika diblok Anda akan mendapat pesan error seperti contoh di bawah ini.
Trying 93.184.216.119…
telnet: connect to address 93.184.216.119: Connection refused
telnet: Unable to connect to remote host
Berikut ini langkah-langkah untuk menjalankan command prompt berdasarkan sistem operasi komputer yang Anda gunakan.
Sistem Operasi | Prosedur |
Windows 8 | Dari tampilan Start ketikkan cmd lalu tekan Enter. |
Windows Vista dan 7 | Klik Start, ketikkan cmd lalu tekan Enter. |
Windows NT, 2000, dan XP | Klik Start, klik Run, ketikkan cmd atau command lalu tekan Enter. |
Mac | Klik menu Applications > Utilities > Terminal. |
Linux | Klik menu Applications > Accessories > Terminal. |
Cara Membuat Subdomain Lewat cPanel
Salah satu fitur yang disediakan oleh aplikasi cPanel yaitu fitur untuk membuat subdomain. Namun demikian, sebelum ke pembahasan tersebut ada baiknya bila saya jelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan subdomain. Barangkali ada yang belum mengerti apa itu subdomain.
Subdomain merupakan bagian dari sebuah nama domain induk. Pada umumnya subdomain mengacu ke suatu alamat sebuah website. Subdomain posisinya ada di depan domain induk dan dipisah dengan titik.
Contohnya yaitu “magazine.sorsawo.com”. Magazine merupakan subdomain dari sorsawo.com, sedangkan sorsawo itu sendiri adalah domain induk. Subdomain juga disebut dengan istilah domain level ketiga (third level domain).
Setiap domain induk bisa memiliki satu atau lebih subdomain. Sebagai contoh “support.example.com” dan “blog.example.com” adalah subdomain dari “example.com”.
Setiap subdomain juga bisa memiliki subdomain lagi yang tingkatannya lebih rendah, misalnya “news.blog.example.com”.
Fungsi utama dari subdomain yaitu untuk membuat banyak website dengan nama domain yang sama. Nah, pertanyaannya sekarang adalah apa tujuannya?
1. Membuat Website Dengan Topik Tertentu
Situs berita biasanya menggunakan subdomain untuk mengelompokkan artikel / berita berdasarkan topik tertentu agar lebih terorganisir. Contohnya yaitu Detikcom. Mereka membuat banyak website dengan subdomain yaitu antara lain:
- sport.detik.com untuk artikel dengan kategori olahraga
- inet.detik.com untuk artikel dengan kategori internet
- finance.detik.com untuk artikel dengan kategori keuangan, dsb
2. Membuat Website Versi Mobile
Subdomain juga sering digunakan untuk membuat website dengan tampilan yang berbeda. Contohnya yaitu sebagai berikut:
- m.facebook.com untuk tampilan mobile Facebook
- mobile.twitter.com untuk tampilan mobile Twitter
3. Membuat Website Dengan Area Tertentu
Subdomain juga bisa digunakan untuk membuat banyak website dengan area yang berbeda. Sebagai contoh situs berita Tribunnews.com. Mereka menggunakan subdomain untuk menandai area tertentu, misalnya:
- jogja.tribunnews.com untuk berita-berita seputar Yogyakarta
- jakarta.tribunnews.com untuk berita-berita seputar Jakarta, dsb
Itulah beberapa tujuan digunakannya subdomain. Selain tiga contoh di atas, masih banyak lagi penggunaan subdomain.
Lalu bagaimana cara untuk membuat subdomain?
Lewat aplikasi cPanel Anda bisa membuat subdomain dengan mudah. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua subdomain bisa dibuat dengan cPanel.
Mengapa demikian?
Karena ada beberapa nama yang digunakan oleh aplikasi cPanel itu sendiri, yaitu mail, www, ftp, cpanel, whm, webmail, dan webdisk. Anda tidak diperbolehkan memberi nama subdomain Anda dengan nama-nama tersebut.
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat subdomain pada cPanel:
Pertama, login ke cPanel lalu klik ikon Subdomains (lihat gambar di bawah ini).

Selanjutnya, lengkapi form seperti pada gambar di bawah ini.

Masukkan nama subdomain yang akan Anda buat pada kotak isian Subdomain. Sebagai contoh jika domain Anda adalah “example.com” dan Anda ingin membuat subdomain “blog.example.com” maka ketikkan “blog” pada kotak tersebut.
Berikutnya pilih domain yang akan menjadi induk dari subdomain tersebut dari daftar pilihan yang ada di sebelah kanannya.
Sebagai catatan, induk subdomain bisa berupa addon, parked, maupun subdomain lain yang sudah terdaftar di cPanel.
Pada contoh di atas domain induknya adalah “example.com”.
Document Root adalah lokasi untuk menempatkan file-file dari subdomain tersebut.
Biasanya kotak isian Document Root tersebut akan terisi secara otomatis. Sebagai contoh, jika Anda memilih “blog” sebagai nama subdomain maka Document Root untuk subdomain tersebut adalah “/public_html/blog”.
Klik tombol Create. Jika berhasil akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.

Selesai. Klik Go Back untuk kembali ke halaman sebelumnya.
Catatan:
Jika Anda mendaftarkan nama domain pada registrar lain dan konfigurasi name server domain tersebut belum mengarah ke server web hosting yang Anda gunakan, maka Anda bisa menggunakan URL sementara untuk mengakses subdomain yang Anda buat tersebut.
URL sementara untuk subdomain yang Anda buat yaitu sebagai berikut:
http://ipaddress/~username/subfolder
Dimana “username” adalah username cPanel dari domain utama dan “subfolder” adalah Document Root dari subdomain tersebut.
Sebagai ilustrasi, jika alamat IP server 1.2.3.4 dan username cPanel Anda adalah “demo” maka Anda bisa mengakses subdomain “blog” pada contoh di atas dengan alamat URL sebagai berikut:
http://1.2.3.4/~demo/blog
Bagaimana cara menghapus subdomain?
Kapan Anda harus menghapus subdomain? Pada saat subdomain tersebut tidak digunakan lagi. Daripada subdomain tersebut nganggur dan bisa diakses orang lain lewat Internet maka Anda bisa menghapusnya.
Untuk menghapus subdomain caranya yaitu sebagai berikut:
Pertama, klik Remove pada subdomain yang ingin Anda hapus (lihat gambar di bawah ini).

Klik tombol Delete Subdomain (lihat gambar di bawah ini).

Jika berhasil akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.

Selesai. Klik Go Back untuk kembali ke halaman sebelumnya.
Cara Membuat Addon Domain Lewat cPanel
Salah satu fitur yang disediakan oleh aplikasi cPanel yaitu fitur untuk membuat addon domain. Namun demikian, sebelum ke pembahasan tersebut ada baiknya bila saya jelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan addon domain. Barangkali ada yang belum mengerti apa itu addon domain.
Addon Domain adalah fitur pada cPanel yang memungkinkan Anda untuk menambahkan domain baru selain domain utama pada akun cPanel tanpa harus membeli paket hosting baru.
Dengan Addon Domain, satu paket hosting bisa digunakan untuk dua domain atau lebih. Domain yang di addons bisa digunakan untuk membuat website baru, yang sama sekali bisa berbeda dengan domain utama.
Sebagai ilustrasi, misalnya Anda mempunyai dua nama domain, katakanlah “domain1.com” dan “domain2.com”. Daripada memesan dua paket hosting untuk kedua domain tersebut, Anda lebih baik memilih satu paket hosting yang menyediakan fasilitas Addon Domain.
Dengan menambahkan “domain2.com” sebagai Addon Domain dari domain1.com, file-file dari “domain2.com” tersebut akan ditempatkan pada salah satu folder tertentu yang telah ditentukan sebelumnya, misalnya “/home/username/public_html/domain2”.
Selanjutnya Anda bisa mengakses Addon Domain tersebut lewat browser dengan alamat URL, yaitu “http://domain2.com” atau “http://domain2.domain1.com”.
Catatan:
- Sebelum ditambahkan ke cPanel, domain harus didaftarkan terlebih dahulu ke registrar dan pastikan konfigurasi nameserver domain tersebut mengarah ke server web hosting.
- Fasilitas Addon Domain pada cPanel hanya bisa digunakan pada paket hosting tertentu saja.
Apa keuntungan menggunakan Addon Domain?
- Anda tidak perlu membuat akun hosting baru untuk sebuah domain.
- Addon domain akan menggunakan resource yang sama dengan domain utama (space, bandwith, dll).
- Addon domain memiliki FTP manager, website statistic, dan cgi-bin yang akan dibuat secara otomatis.
Lalu apa beda Addon Domain dan Subdomain?
Secara sekilas subdomain hampir sama dengan Addon domain, karena sama-sama membuat folder baru di public_html
. Namun, ada perbedaan yang cukup membedakan antara dua tipe domain ini.
Berikut adalah perbedaan antara kedua domain tersebut.
Addon Domain | Subdomain |
Akun FTP dibuat pada saat menambahkan Addon Domain. | Tidak ada akun FTP yang dibuat, akun FTP sama dengan akun domain utama. |
Addon adalah domain yang terpisah dengan domain utama. Jika domain utama tidak bisa diakses, Addon Domain tetap bisa diakses. | Jika domain utama mati, maka semua subdomain tidak bisa diakses. |
Tidak bisa ditambahkan pada URL yang sama dengan domain utama. | Dapat ditambahkan pada URL yang sama dengan domain utama. |
Untuk menambah addon domain, caranya yaitu sebagai berikut:
Login ke cPanel lalu klik ikon Addon Domains (lihat gambar di bawah ini).

Lengkapi form seperti contoh di bawah ini.

Masukkan domain yang ingin Anda tambahkan pada kotak isian New Domain Name, misalnya “popomaruto.com”.
Kotak isian Subdomain/FTP Username dan Document Root biasanya akan terisi secara otomatis, jadi selanjutnya Anda tinggal mengisi kotak password. Anda bisa menggunakan fasilitas Password Generator untuk membuat password acak.
Klik tombol Add Domain.
Jika berhasil akan muncul tampilan seperti contoh di bawah ini.

Selesai. Klik Go Back untuk kembali ke halaman depan.
Bagaimana cara untuk menghapus Addon Domain?
Jika Anda tidak ingin menggunakan lagi domain tambahan tersebut, Anda bisa menghapusnya dengan cara sebagai berikut:
Klik Remove pada Addon Domain yang akan Anda hapus seperti pada gambar di bawah ini.

Klik tombol Remove (lihat gambar di bawah ini).

Jika berhasil akan muncul tampilan seperti contoh di bawah ini.

Selesai. Klik Go Back untuk kembali ke halaman depan.
Cara Membuat Akun FTP Lewat cPanel
Salah satu fitur yang disediakan oleh aplikasi cPanel yaitu fitur untuk membuat akun FTP. Namun demikian, sebelum ke pembahasan tersebut ada baiknya bila saya jelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan akun FTP. Barangkali ada yang belum mengerti apa itu akun FTP.
Akun FTP adalah akun yang dipakai untuk mengupload dan mengatur file pada server lewat FTP (File Transfer Protocol). Anda bisa menggunakan software FTP client seperti FileZilla untuk keperluan tersebut.
Pada umumnya akun FTP dibuat oleh cPanel secara otomatis pada saat Anda mendaftar paket hosting atau menambahkan addon dan subdomain pada cPanel. Akun tersebut biasanya sama dengan username dan password yang Anda gunakan untuk login ke cPanel.
Namun ada saatnya Anda perlu membuat akun FTP yang baru, yaitu ketika Anda ingin memberikan akses kepada orang lain tanpa perlu memberitahukan username cPanel Anda kepada orang tersebut.
Dengan akun FTP tersebut Anda bisa memberikan batasan, direktori apa yang boleh diakses.
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat akun FTP:
Pertama, login ke aplikasi cPanel dan klik ikon FTP Accounts yang terdapat pada kategori Files seperti gambar di bawah ini.

Selanjutnya Anda akan diminta untuk mengisi form untuk membuat akun FTP. Lengkapi form tersebut sesuai dengan akun yang ingin Anda buat. Contohnya bisa Anda lihat pada gambar di bawah ini.

Pada kotak isian Login ketikkan nama user FTP yang ingin Anda buat misalnya “michael”. Nantinya pada saat login lewat software FTP, Anda harus menggunakan username yang lengkap, pada contoh di atas yaitu “michael@example.com”.
Selanjutnya masukkan password sebanyak dua kali. Anda bisa menggunakan tool Password Generator jika ingin membuat password yang unik.
Pada kotak isian Directory, biasanya secara otomatis akan terisi sesuai dengan username FTP yang Anda buat, misalnya “public_html/michael”. Ubah kotak isian tersebut sesuai dengan nama direktori pada website Anda.
Sebagai contoh, jika Anda ingin memberikan akses ke direktori “blog” yang ada di bawah “public_html”, Anda bisa mengisikan “public_html/blog”. Dengan cara ini nantinya akun FTP yang Anda buat hanya bisa mengakses file-file yang berada pada direktori “public_html/blog” saja dan tidak akan bisa mengakses direktori lain pada “public_html”.
Klik tombol Create FTP Account.
Jika sukses username FTP yang Anda buat akan muncul pada daftar akun FTP seperti contoh di bawah ini.

Bagaimana cara untuk menghapus akun FTP?
Apabila suatu saat Anda sudah tidak membutuhkan akun FTP tersebut, Anda bisa menghapusnya dengan mengklik menu Delete seperti pada gambar di bawah ini.

Selanjutnya klik tombol Delete Account (nomor 2). Perhatian, jangan mengklik tombol nomor 3 apabila isi direktori tersebut masih diperlukan.
Cara Membuat Database MySQL Lewat cPanel
Salah satu fitur yang disediakan oleh aplikasi cPanel yaitu fitur untuk membuat database MySQL.
MySQL adalah database server yang sangat handal dan memiliki kecepatan tinggi. PHP dan MySQL merupakan salah satu kombinasi yang baik untuk membangun aplikasi database berbasis web yang banyak digunakan oleh para web developer di dunia.
Anda bisa membuat database MySQL lewat cPanel dengan cara sebagai berikut:
Login ke cPanel lalu klik menu MySQL Databases (lihat gambar di bawah ini).

Masukkan nama database yang akan Anda buat pada kotak New Database seperti contoh di bawah ini.

Klik tombol Create Database.
cPanel secara otomatis akan menambahkan username cPanel sebagai prefiks pada database yang Anda buat. Jika berhasil Anda akan melihat tampilan seperti gambar di bawah ini.

Selesai. Klik tombol Go Back untuk kembali ke halaman depan.
Tahap selanjutnya Anda harus membuat user yang berhak untuk mengakses database yang telah Anda buat dengan cara sebagai berikut:
Masukkan username yang akan Anda buat dan password seperti contoh di bawah ini.

Klik tombol Create User.
cPanel secara otomatis akan menambahkan username cPanel sebagai prefiks dari username database. Jika berhasil Anda akan melihat tampilan seperti gambar di bawah ini.

Selesai. Klik tombol Go Back untuk kembali ke halaman depan.
Tahap terakhir, agar user yang Anda buat bisa mengakses database, Anda harus memberikan hak akses kepada user tersebut dengan cara sebagai berikut:
Pasangkan user ke database yang bisa diakses seperti contoh di bawah ini.

Klik tombol Add untuk menambahkan hak akses.
Beri tanda centang ALL PRIVILEGES untuk memberikan hak akses database kepada user seperti contoh di bawah ini.

Klik tombol Make Changes.
Jika berhasil Anda akan melihat tampilan seperti gambar dibawah ini.

Selesai. Klik tombol Go Back untuk kembali ke halaman depan.
Cara Upload File ke Web Server Lewat cPanel
File Manager adalah salah satu fasilitas pada aplikasi cPanel yang memberikan kemudahan kepada Anda untuk mengatur semua file yang berkaitan dengan akun web hosting Anda lewat interface berbasis web.
Anda bisa menggunakan File Manager untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Upload file dari komputer Anda ke web server.
- Membuat, mengedit dan menghapus file atau direktori di web server.
- Mengkopi atau memindahkan file ke direktori lain di web server.
- Mengubah hak akses file dan direktori.
- Mendownload file dari web server ke komputer Anda.
Berikut ini langkah-langkah untuk mengakses File Manager:
Login ke cPanel lalu klik ikon File Manager (lihat gambar di bawah ini).

Pada kotak dialog pilih Web Root dan centang Show Hidden Files (lihat gambar di bawah ini).

Klik tombol Go.
Berikut ini tampilan dari File Manager.

Anda bisa menggunakan cPanel File Manager untuk mengupload file dari komputer ke web server. Batas ukuran maksimal file yang bisa Anda upload lewat File Manager adalah 500MB. Jika Anda ingin mengupload file yang lebih besar, Anda sebaiknya menggunakan FTP.
Berikut ini langkah-langkah untuk mengupload file ke web server:
Pertama, buka File Manager dengan cara seperti di atas.
Klik tombol Upload yang terdapat pada navigasi File Manager (lihat gambar di bawah ini).

Pilih file yang akan Anda upload dengan mengklik tombol Choose File (lihat gambar di bawah ini).

Gambar di atas merupakan tampilan pada browser Google Chrome. Jika Anda menggunakan browser yang lain mungkin tombolnya adalah Browse.
Jika Anda ingin mengupload banyak file sebaiknya file-file tersebut di-ZIP menjadi satu agar proses upload lebih cepat. Selanjutnya nanti bisa di-ekstrak kembali lewat File Manager.
Tunggu sampai proses upload selesai.
Jika proses upload sukses Anda bisa melihat file tersebut pada File Manager seperti contoh pada gambar di bawah ini.

Catatan Penting
Ada banyak folder dan file yang sangat penting untuk menjaga agar akun web hosting Anda bisa berfungsi dengan baik yang biasanya berupa Hidden Files. Jangan pernah menghapus folder dan file tersebut.
Jika Anda ingin menghapus sesuatu tetapi Anda tidak yakin apakah file tersebut aman untuk dihapus atau tidak, sebagai gantinya Anda bisa mencoba untuk mengubah nama file atau folder tersebut.
Untuk mengupload file ke domain utama, usahakan untuk selalu meletakkan file tersebut di dalam folder public_html
.
Cara Membuat Akun Email Lewat cPanel
Anda bisa membuat akun email dengan nama domain Anda sendiri lewat cPanel. Jika domain Anda adalah “example.com” maka format akun email yang bisa Anda buat nantinya adalah “username@example.com”.
Perlu diperhatikan bahwa jumlah akun email dan kuota mailbox yang bisa dialokasikan untuk setiap akun email dibatasi oleh kapasitas disk dari paket web hosting yang Anda pilih.
Sebagai contoh jika kapasitas disk yang Anda peroleh dari penyedia web hosting sebesar 500MB maka itu berarti ukuran total dokumen web termasuk email tidak boleh melebihi 500MB.
Dengan asumsi bahwa Anda membuat website dengan platform WordPress, maka Anda bisa mengalokasikan kapasitas disk yang Anda peroleh dari penyedia web hosting dengan pembagian sebagai berikut:
- 100MB untuk website, dengan catatan website Anda tidak terlalu banyak gambarnya.
- Sisanya, 400MB bisa Anda manfaatkan untuk menyimpan data seluruh akun email yang Anda miliki. Dengan demikian jika Anda ingin membuat 4 akun email maka kuota mailbox setiap alamat email bisa Anda isi dengan angka 100.
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat akun email lewat cPanel:
Login ke cPanel lalu klik ikon Email Accounts (lihat gambar di bawah ini).

Lengkapi form seperti contoh di bawah ini.

Masukkan username yang akan Anda buat pada kotak isian Email. Sebagai contoh jika Anda ingin membuat akun email “kontak@example.com” maka masukkan “kontak” pada kotak tersebut lalu pilih domain “example.com”.
Berikutnya masukkan password dan kuota mailbox dengan ketentuan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Klik tombol Create Account.
Jika sukses akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Proses pembuatan akun email sudah selesai. Selanjutnya Anda bisa menggunakan akun email tersebut untuk mengirim dan menerima email.
Ada beberapa software webmail open source yang bisa Anda pakai di cPanel, yaitu Horde, SquirrelMail dan RoundCube. Anda bisa menggunakan salah satu software tersebut untuk mengirim atau membaca email.
Jika nama domain Anda adalah “example.com” dan konfigurasi name server domain tersebut sudah mengarah ke server web hosting maka Anda bisa mengakses webmail menggunakan salah satu URL berikut ini:
http://example.com/webmail
http://example.com:2095
http://webmail.example.com
Ketikkan salah satu URL di atas sesuai dengan nama domain Anda pada web browser.
Selanjutnya akan muncul tampilan login yang meminta Anda untuk memasukkan alamat email dan password. Yang harus Anda lakukan yaitu sebagai berikut:
- Pada kotak isian Email Address, ketikkan alamat email Anda secara lengkap, misalnya kontak@example.com.
- Pada kotak isian Password, ketikkan password yang Anda buat pada saat membuat akun email lewat cPanel.
Jika login berhasil akan muncul tampilan halaman web yang berisi pilihan software webmail yang disediakan oleh cPanel seperti pada gambar di bawah ini.

Dilihat dari sisi tampilan interface-nya RoundCube merupakan software webmail yang terbaik.
Berikut ini tampilan dari RoundCube.

Itulah panduan singkat bagaimana cara membuat dan mengakses akun email dengan nama domain Anda sendiri lewat aplikasi cPanel.
Kekurangan dari membuat akun email lewat cPanel adalah kapasitas mailbox-nya sangat terbatas. Mengapa demikian? Karena Anda harus berbagi ruang penyimpanan di server hosting dengan dokumen web yang lain.
Oleh karena itu jika Anda membutuhkan kapasitas mailbox yang lebih besar, Anda harus mencari alternatif lain, salah satunya yaitu Zoho Mail. Zoho Mail adalah penyedia layanan email hosting yang mengijinkan pengguna untuk menggunakan nama domain sendiri sebagai alamat email.